SEKUAT
KAYU JATI
By:
JojoHye-Xung
Rapuh dan keropos
Sungguh menyebalkan
Aku kayu mahoni
Hanya mampu berhasrat
Untuk sekuat kayu jati
Jadi anak panah yang
melesat tajam membelah angin
Aku juga ingin terbang
melandas dari gendewa Arjuna
Memporakporanda padang
Kurushetra
Tapi aku hanya kayu
mahoni
Cukup ditup langsung
limbung
Ibu, takdir atau nasib
yang lebih kejam?
Cita-citaku tak dapat
teraih
Ibu, apa beda menyerah
dan putus asa?
Lalu, kisahkan tentang
berjuang dan tawakal, Ibu
Segala yang aku tak
mengerti dalam hidup
“Nak,” jawab Ibu,
“hidup adalah dirimu.”
“Hidup adalah kau yang
genggam, dan Tuhan adalah hakim yang adil.”
Ibu bercerita bahwa
semua tidak mungkin akan nyata
Cukup dan yang mampu
Menjadi bijak lebih
baik dan terhormat